Taman zip-line Tyrovol di Porté-Puymorens, dekat perbatasan Prancis-Spanyol-Andorra, dibuka kembali pada hari Sabtu setelah ditutup selama dua hari, tetapi direkturnya, Floran Schaak, 52 tahun, masih ditahan polisi. Dia diperkirakan akan hadir di hadapan hakim.
Taman zip-line Tyrovol di Porté-Puymorens
(Video: Tirovol)
Awalnya, halaman Facebook taman tersebut mengklaim penutupan itu karena “inspeksi keamanan setelah badai.” “Karena badai, taman akan ditutup pada hari Kamis untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitasnya,” tulis postingan tersebut. Seorang karyawan kemudian mengulangi penjelasan tersebut kepada lembaga penyiaran Prancis TF1, dengan mengatakan: “Saat itu hujan, ada badai. Kami tidak mengambil risiko. Ini bukan rasisme atau antisemitisme.”
Namun laporan media mengatakan Schaak menawarkan versi berbeda selama interogasi, menyangkal adanya motif anti-Israel dan malah menunjuk pada “pengalaman buruk” dengan tamu Israel tahun lalu. Dia diduga mengatakan kepada penyelidik bahwa hambatan bahasa membuat mereka sulit mengikuti instruksi keselamatan, dan dia khawatir akan masalah serupa jika kelompok baru tersebut diterima.
Laporan sebelumnya menyebutkan Schaak menggunakan “prinsip pribadi” ketika menolak masuk. Dia ditangkap karena dicurigai “menolak layanan atau transaksi berdasarkan diskriminasi agama,” meskipun dia membantah tuduhan tersebut.
Kelompok warga Israel, berusia 8 hingga 16 tahun, telah memesan tiket beberapa bulan sebelumnya sebagai bagian dari perkemahan musim panas di Spanyol. Alih-alih menaiki 12 zip line yang membentang sepanjang 2.000 meter melalui Pyrenees, mereka dialihkan ke taman lain yang berjarak 50 kilometer sebelum kembali ke Spanyol.
Kasus ini telah memicu kemarahan politik. Menteri Dalam Negeri Perancis Bruno Retailleau mengutuk insiden tersebut, dengan mengatakan: “Ini bukan visi kami tentang republik atau penghormatan terhadap martabat manusia. Kami tidak bisa membiarkan perilaku seperti itu berlalu begitu saja.”
Di Porté-Puymorens, penduduk setempat mengatakan mereka malu dan khawatir kontroversi tersebut akan mencemari kota mereka secara tidak adil. “Kami menerima email ancaman, meskipun kami tidak ada hubungannya dengan hal ini,” kata seorang warga kepada wartawan. Walikota menambahkan, “DNA komunitas kami adalah solidaritas dan hidup berdampingan. Kami akan selalu menjadi tempat yang menyambut semua orang.”
Direktur taman petualangan Prancis memberikan penjelasan yang berbeda setelah melarang pemuda Israel



Leave a Reply